DEFINISI MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya se-efektif, se-efisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba. Fungsi Utama Manajemen Keuangan : 1. Investment Decision : Keputusan terhadap aktiva apa yang akan dikelola perusahaan. 2. Financing Decision : Keputusan berkaitan dengan penetapan sumber dana yang diperlukan dan penetapan perimbangan pembelanjaan yang terbaik (struktur modal yang optimal. 3. Assets Management Decision: Keputusan berkaitan penggunaan dan pengelolaan aktiva.
• SUMBER DANA
Jika ditinjau dari asalnya sumber dana dapat dibagi menjadi 2 golongan besar,yaitu:
Berasal dari dalam perusahaan :• Penggunaan laba perusahaan • Penggunaan cadangan • Penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan
1. Berasal dari luar perusahaan • Dana pemilik/peserta • Dana dari utang/pinjaman
Sumber Dana Intern: Prinsip opportunity cost,yaitu dengan memberikan beban bunga pada dana milik sendiri yang dipakai sendiri. Untuk menentukan, apakah dana milik sendiri itu sebaiknya dipakai sendiri atau diinvestasikan saja pada sektor lain, dapatlah digunakan dasar tentang tingkat rentabilitas.
Sumber Dana Ekstern: Pada umumnya kredit dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu: 1. Kredit jangka pendek: kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun: .• Kredit Rekening Koran • Kredit Belening • Kredit Wesel • Kredit Penjual • Kredit Pembeli • Aksep 2. Kredit jangka panjang:kredit yang jangka waktunya lebih dari satu tahun. • Hipotik • Obligasi • Kredit Bank • Kredit dari negara lain
• OPTIMASI MODAL
Sebagai modal untuk menentukan batas waktu antara kredit jangka pendek dengan kredit jangka panjang adalah periode satu tahun. Untuk menentukan apakah sebaiknya mengambil kredit jangka pendek atau panjang, sebaiknya perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor berikut: 1. Bunga kredit jangka pendek 2. Bunga kredit jangka panjang 3. Bunga simpanan bank 4. Jangka waktu pemakaian modal 5. Jangka kritis.
• LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS
1. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial setiap saat.
2. Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang pada saat perusahaan dilikuidasi.
• RENTABILITAS
Rentabilitas adalah Kemampuan untuk menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut. 1. Rentabilitas Ekonomi: Kemampuan untuk menghasilkan laba dari keseluruhan modal, baik modal asing maupun modal sendiri, yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. 2. Rentabilitas modal sendiri 3. Kemampuan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
• PASAR SURAT-SURAT BERHARGA DAN PASAR MODAL
Ada 2 jenis saham : 1. Saham biasaMerupakan surat berharga yang menggambarkan bunga kepemilikan dalam sebuah perusahaan. 2. Saham preferen Merupakan bentuk kedua pendanaan ekuitas. Saham ini memiliki keunggulan atas saham biasa, terutama dalam pembayaran dividendan distribusi asset jika perusahaan dilikuidasi.
Obligasi: Merupakan kewajiban utang jangka panjang perusahaan atau pemerintah. Sertifikat obligasi diterbitkan sebagai bukti kewajiban. Jenis-jenis Obligasi 1. Sesuai dengan pihak yang mengeluarkan: • Obligasi umum • Obligasi perusahaan 2. Sesuai karakter jaminan • Obligasi tanpa jaminan • Obligasi dengan jaminan
Pasar Modal:Saham obligasi dan surat berharga lain diperdagangkan dipasar modal. Penyelenggaraan aktivitas jual beli surat berharga oleh investor dipasar modal lebih cepat dengan harga yang sesuai. Pelaku pasar melakukan transfer dana dari pemberi pinjaman kepada peminjaman dengan mudah. Pasar modal dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu : 1. Pasar primer 2. Pasar sekunder
• SUMBER
http://ums.ac.id/staf/triyono/fm/Courses/MANAJEMEN%20KEUANGAN.doc
http://organisasi.org/sumber-dana-alternatif-perusahaan-untuk-biaya-operasional-bisnis-manajemen-keuangan
http://servo-nitha.blogspot.com/2010_11_01_archive.html
Minggu, 05 Desember 2010
SALURAN DISTRIBUSI
• Definisi Saluran Distribusi
Menurut Philip Kotler (1997:140) mengemukakan bahwa :“ Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu barang atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi “. Jadi, saluran distribusi pada dasarnya merupakan perantara yang menjembatani antara produsen dan konsumen.
• Lembaga-lembaga Perantara Distribusi
Yang dimaksud dengan lembaga distribusi adalah badan usaha yang menjadi perantara antara produsen dan konsumen. Saluran distribusi dapat kita bedakan menjadi dua golongan lembaga distribusi, yaitu: a. Pedagang adalah seseorang atau lembaga yang membeli dan menjual barang kembali tanpa merubah bentuk dan tanggungjawab sendiri dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Pedagang dibedakan menjadi: Pedagang Besar (Grosir atau Wholesaler) dan Pedagang Eceran (Retailer) b. Perantara Khusus: Sama halnya dengan pedagang, kegiatan perantara khusus juga menyalurkan barang dari produsen sampai ke tangan konsumen. Bedanya perantara khusus tidak bertanggungjawab penuh atas barang yang tidak laku terjual. Perantara khusus meliputi: Agen (Dealer),Broker (Makelar), Komisioner, Eksportir, Importir.
• Saluran Distribusi Barang Konsumsi dan barang Industri
Terdapat berbagai macam saluran distribusi barang konsumsi, diantaranya : 1. Produsen – Konsumen: saluran ini disebut saluran distribusi langsung. 2. Produsen – Pengecer – Konsumen 3. Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen 4. Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen 5. Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen.
Saluran distribusi untuk barang industri adalah sebagai berikut, 1. Produsen – Pemakai 2. Produsen – Distributor – Pemakai 3. Produsen – Agen – Distributor – Pemakai 4. Produsen – Agen – Pemakai.
• Jumlah Perantara dalam Saluran Distribusi
Penggunaan perantara sebagian besar karena keunggulan efisiensi mereka dalam membuat barang tersedia secara luas dan mudah diperoleh pasar sasaran. Perantara pemasaran, dengan hubungan, pengalaman, spesialisasi, dan skala operasi mereka, biasanya menawarkan kepada perusahaan lebih banyak daripada yang dapat mereka capai sendiri. Dari segi sistem ekonomi, peran dasar perantara pemasaran adalah mengubah persediaan yang bersifat heterogen menjadi berbagai macam barang yang ingin dibeli orang. Perantara pemasaran ini merupakan lembaga atau individu yang menjalankan kegiatan khusus di bidang distribusi. Mereka itu adalah: Perantara pedagang dan Perantara agen
• Distribusi Fisik
Distribusi fisik merupakan aspek penting kedua dalam rangka menjadikan suatu produk tersedia bagi konsumen dalam jumlah, waktu, dan tempat yang tepat. Secara terperinci, kegiatan yang ada dalam kegiatan distribusi fisik dapat dibagi kedalam lima macam (Basu Swasta, 1984: 220-229, diringkas) yaitu : 1. Penentuan lokasi persediaan dan sistem penyimpanannya. a. Penentuan lokasi penyediaannya, b. Sistem penyimpanan persediaan. 2. Sistem penanganan barang: (1) Paletisasi (2) Pengemasan (3). Sistem pengawasan persediaan (4). Prosedur memproses pesanan (5). Pemilihan metode pengangkutan.
• Sumber
http://dansite.wordpress.com/2009/03/25/pengertian-distribusi/
http://www.e-dukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/view&id=215&uniq=1624
http://id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/1990160-peranan-perantara/
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/11/saluran-distribusi-definisi-fungsi-dan.html
Menurut Philip Kotler (1997:140) mengemukakan bahwa :“ Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu barang atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi “. Jadi, saluran distribusi pada dasarnya merupakan perantara yang menjembatani antara produsen dan konsumen.
• Lembaga-lembaga Perantara Distribusi
Yang dimaksud dengan lembaga distribusi adalah badan usaha yang menjadi perantara antara produsen dan konsumen. Saluran distribusi dapat kita bedakan menjadi dua golongan lembaga distribusi, yaitu: a. Pedagang adalah seseorang atau lembaga yang membeli dan menjual barang kembali tanpa merubah bentuk dan tanggungjawab sendiri dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Pedagang dibedakan menjadi: Pedagang Besar (Grosir atau Wholesaler) dan Pedagang Eceran (Retailer) b. Perantara Khusus: Sama halnya dengan pedagang, kegiatan perantara khusus juga menyalurkan barang dari produsen sampai ke tangan konsumen. Bedanya perantara khusus tidak bertanggungjawab penuh atas barang yang tidak laku terjual. Perantara khusus meliputi: Agen (Dealer),Broker (Makelar), Komisioner, Eksportir, Importir.
• Saluran Distribusi Barang Konsumsi dan barang Industri
Terdapat berbagai macam saluran distribusi barang konsumsi, diantaranya : 1. Produsen – Konsumen: saluran ini disebut saluran distribusi langsung. 2. Produsen – Pengecer – Konsumen 3. Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen 4. Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen 5. Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen.
Saluran distribusi untuk barang industri adalah sebagai berikut, 1. Produsen – Pemakai 2. Produsen – Distributor – Pemakai 3. Produsen – Agen – Distributor – Pemakai 4. Produsen – Agen – Pemakai.
• Jumlah Perantara dalam Saluran Distribusi
Penggunaan perantara sebagian besar karena keunggulan efisiensi mereka dalam membuat barang tersedia secara luas dan mudah diperoleh pasar sasaran. Perantara pemasaran, dengan hubungan, pengalaman, spesialisasi, dan skala operasi mereka, biasanya menawarkan kepada perusahaan lebih banyak daripada yang dapat mereka capai sendiri. Dari segi sistem ekonomi, peran dasar perantara pemasaran adalah mengubah persediaan yang bersifat heterogen menjadi berbagai macam barang yang ingin dibeli orang. Perantara pemasaran ini merupakan lembaga atau individu yang menjalankan kegiatan khusus di bidang distribusi. Mereka itu adalah: Perantara pedagang dan Perantara agen
• Distribusi Fisik
Distribusi fisik merupakan aspek penting kedua dalam rangka menjadikan suatu produk tersedia bagi konsumen dalam jumlah, waktu, dan tempat yang tepat. Secara terperinci, kegiatan yang ada dalam kegiatan distribusi fisik dapat dibagi kedalam lima macam (Basu Swasta, 1984: 220-229, diringkas) yaitu : 1. Penentuan lokasi persediaan dan sistem penyimpanannya. a. Penentuan lokasi penyediaannya, b. Sistem penyimpanan persediaan. 2. Sistem penanganan barang: (1) Paletisasi (2) Pengemasan (3). Sistem pengawasan persediaan (4). Prosedur memproses pesanan (5). Pemilihan metode pengangkutan.
• Sumber
http://dansite.wordpress.com/2009/03/25/pengertian-distribusi/
http://www.e-dukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/view&id=215&uniq=1624
http://id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/1990160-peranan-perantara/
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/11/saluran-distribusi-definisi-fungsi-dan.html
PRODUK DAN HARGA
• Pengertian Produk
Produk menurut Kotler dan Amstrong (1996:274) adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Menurut Stanton, (1996:222 produk adalah kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merk ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya. Produk menurut Kotler dan Amstrong (1996:274) adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen
• Daur Hidup Produk
Daur hidup produk adalah perjalanan penjualan dari suatu produk dalam masa hidupnya. Siklus hidup produk merupakan suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Tahap Dalam Daur Hidup Produk (Product Life Cycle): 1. Tahap Perkenalan / Introduction 2. Tahap Pertumbuhan / Growth 3. Tahap Kedewasaan / Maturity 4. Tahap Penurunan / Decline
• Identifikasi Produk
Menurut Kotler (2002,p.451), produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1. Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu :a) Barang b) Jasa
2. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : a. Barang tidak tahan lama (nondurable goods) b. Barang tahan lama (durable goods)
3. Berdasarkan tujuan konsumsi yaitu a) Barang konsumsi (consumer’s goods) b) Barang industri (industrial’s goods)
Barang konsumen dapat dibedakan menjadi 4 yaitu: a) Convenience goods b) Shopping goods c) Specialty goods d) Unsought goods
• Menetapkan Harga
Tujuan Penetapan Harga: 1. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya: Dengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendapatkan untung yang maksimal 2. Mempertahankan perusahaan: Dari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan. 3. Menggapai ROI (Return on Investment): Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali / roi. 4. Menguasai Pangsa Pasar: Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di pasaran. 5. Mempertahankan status quo: Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan harga pasar yang ada.
• Strategi dan Taktik Penetapan Harga
Teknik Penetapan Harga Produk 1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (supply demand approach): Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. 2. Pendekatan Biaya (cost oriented approach): Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis. 3. Pendekatan Pasar (market approach): Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.
• Sumber:
http://id.shvoong.com/business-management/marketing/1911804-definisi-produk/
http://organisasi.org/tahap-daur-hidup-produk-barang-dan-jasa-product-life-cycle-manajemen-produk-dan-harga
http://organisasi.org/definisi-pengertian-harga-tujuan-metode-pendekatan-penetapan-harga-manajemen-pemasaran
Produk menurut Kotler dan Amstrong (1996:274) adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Menurut Stanton, (1996:222 produk adalah kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merk ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya. Produk menurut Kotler dan Amstrong (1996:274) adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen
• Daur Hidup Produk
Daur hidup produk adalah perjalanan penjualan dari suatu produk dalam masa hidupnya. Siklus hidup produk merupakan suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Tahap Dalam Daur Hidup Produk (Product Life Cycle): 1. Tahap Perkenalan / Introduction 2. Tahap Pertumbuhan / Growth 3. Tahap Kedewasaan / Maturity 4. Tahap Penurunan / Decline
• Identifikasi Produk
Menurut Kotler (2002,p.451), produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1. Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu :a) Barang b) Jasa
2. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : a. Barang tidak tahan lama (nondurable goods) b. Barang tahan lama (durable goods)
3. Berdasarkan tujuan konsumsi yaitu a) Barang konsumsi (consumer’s goods) b) Barang industri (industrial’s goods)
Barang konsumen dapat dibedakan menjadi 4 yaitu: a) Convenience goods b) Shopping goods c) Specialty goods d) Unsought goods
• Menetapkan Harga
Tujuan Penetapan Harga: 1. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya: Dengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendapatkan untung yang maksimal 2. Mempertahankan perusahaan: Dari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan. 3. Menggapai ROI (Return on Investment): Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali / roi. 4. Menguasai Pangsa Pasar: Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di pasaran. 5. Mempertahankan status quo: Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan harga pasar yang ada.
• Strategi dan Taktik Penetapan Harga
Teknik Penetapan Harga Produk 1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (supply demand approach): Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. 2. Pendekatan Biaya (cost oriented approach): Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis. 3. Pendekatan Pasar (market approach): Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.
• Sumber:
http://id.shvoong.com/business-management/marketing/1911804-definisi-produk/
http://organisasi.org/tahap-daur-hidup-produk-barang-dan-jasa-product-life-cycle-manajemen-produk-dan-harga
http://organisasi.org/definisi-pengertian-harga-tujuan-metode-pendekatan-penetapan-harga-manajemen-pemasaran
PEMASARAN
• Definisi Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler, 1997).
Jadi, pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.
• Target Pasar Dan Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen, di mana masing-masing segmennya cenderung bersifat homogen dalam segala aspek. Pembagian segmen pasar:
1. Segmentasi pasar konsumen: Yaitu membentuk segmen pasar dengan menggunakan ciri-ciri konsumen (consumer characteristic), kemudian perusahaan akan menelaah apakah segmen-segmen konsumen ini menunjukkan kebutuhan atau tanggapan produk yang berbeda.
2. Segmentasi pasar bisnis: Yaitu membentuk segmen pasar dengan memperhatikan tanggapan konsumen (consumer responses) terhadap manfaat yang dicari, waktu penggunaan, daan merek.
3. Segmentasi pasar yang efektif (Fandy Ciptono, 2001): Dapat diukur (measurable), ukuran, daya beli, profil segmen; Besar segmen (subtantial): cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani; Dapat dijangkau (accessible): dapat dijangkau dan dilayani secara efektif; Dapat dibedakan (differentiable): secara konseptual dapat dipisahkan dan memberi tanggapan yang berbeda terhadap elemen dan program bauran; Dapat diambil tindakan (actionable): program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen tersebut.
• Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Kotler (2000) mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran“. Sedangkan Jerome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004) merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 P (Product, Price, Promotion dan Place).
• Bauran Pemasaran Internasional
Bauran pemasaran internasional hampir sama dengan bauran pemasaran, tetapi bauran pemasaran internasional sasaran pasarnya secara internasional. pemasaran: produk, harga, penempatan, dan promosi semua terpengaruh sebagai perusahaan bergerak melalui lima fase evolusi untuk menjadi perusahaan global. Pada akhirnya, di tingkat pemasaran global, perusahaan berusaha untuk berbicara dengan satu suara dihadapkan dengan banyak tantangan saat membuat rencana pemasaran di seluruh dunia. Kecuali perusahaan memegang posisi yang sama terhadap persaingan di semua pasar (market leader, biaya rendah, dll) tidak mungkin untuk memulai pemasaran identik rencana di seluruh dunia.
• Bisnis Kecil dan Bauran Pemasaran
Bisnis-bisnis kecil ini tidak membutuhkan modal yang cukup besar, caranya juga sangat mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Misalnya kita bisa memproduksi makanan seperti kacang goreng dan telur gabus. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kacang goreng dan telur gabus tidak terlalu sulit dan cara membuatnya pun sangat mudah dan cepat. Dalam bisnis kecil ini bauran pemasarannya mencakup 4P, yaitu Produk ( Product ), Penetapan harga (Price), Distribusi ( Place ) dan yang terakhir adalah Promosi ( Promotion ).
• Sumber
http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-pemasaran-menurut-para-ahli-ilmu-manajemen-pemasaran-marketing-dasar
http://mycopypast.blogspot.com/2009/07/segmentasi-pasar-penentuan-target-pasar.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Global_marketing
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler, 1997).
Jadi, pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.
• Target Pasar Dan Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen, di mana masing-masing segmennya cenderung bersifat homogen dalam segala aspek. Pembagian segmen pasar:
1. Segmentasi pasar konsumen: Yaitu membentuk segmen pasar dengan menggunakan ciri-ciri konsumen (consumer characteristic), kemudian perusahaan akan menelaah apakah segmen-segmen konsumen ini menunjukkan kebutuhan atau tanggapan produk yang berbeda.
2. Segmentasi pasar bisnis: Yaitu membentuk segmen pasar dengan memperhatikan tanggapan konsumen (consumer responses) terhadap manfaat yang dicari, waktu penggunaan, daan merek.
3. Segmentasi pasar yang efektif (Fandy Ciptono, 2001): Dapat diukur (measurable), ukuran, daya beli, profil segmen; Besar segmen (subtantial): cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani; Dapat dijangkau (accessible): dapat dijangkau dan dilayani secara efektif; Dapat dibedakan (differentiable): secara konseptual dapat dipisahkan dan memberi tanggapan yang berbeda terhadap elemen dan program bauran; Dapat diambil tindakan (actionable): program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen tersebut.
• Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Kotler (2000) mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran“. Sedangkan Jerome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004) merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 P (Product, Price, Promotion dan Place).
• Bauran Pemasaran Internasional
Bauran pemasaran internasional hampir sama dengan bauran pemasaran, tetapi bauran pemasaran internasional sasaran pasarnya secara internasional. pemasaran: produk, harga, penempatan, dan promosi semua terpengaruh sebagai perusahaan bergerak melalui lima fase evolusi untuk menjadi perusahaan global. Pada akhirnya, di tingkat pemasaran global, perusahaan berusaha untuk berbicara dengan satu suara dihadapkan dengan banyak tantangan saat membuat rencana pemasaran di seluruh dunia. Kecuali perusahaan memegang posisi yang sama terhadap persaingan di semua pasar (market leader, biaya rendah, dll) tidak mungkin untuk memulai pemasaran identik rencana di seluruh dunia.
• Bisnis Kecil dan Bauran Pemasaran
Bisnis-bisnis kecil ini tidak membutuhkan modal yang cukup besar, caranya juga sangat mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Misalnya kita bisa memproduksi makanan seperti kacang goreng dan telur gabus. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kacang goreng dan telur gabus tidak terlalu sulit dan cara membuatnya pun sangat mudah dan cepat. Dalam bisnis kecil ini bauran pemasarannya mencakup 4P, yaitu Produk ( Product ), Penetapan harga (Price), Distribusi ( Place ) dan yang terakhir adalah Promosi ( Promotion ).
• Sumber
http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-pemasaran-menurut-para-ahli-ilmu-manajemen-pemasaran-marketing-dasar
http://mycopypast.blogspot.com/2009/07/segmentasi-pasar-penentuan-target-pasar.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Global_marketing
Langganan:
Postingan (Atom)